Monday, August 27, 2012

PEMBUATAN PROBIOTIK PADA TAMBAK UDANG


Pembesaran udang Vaname Litopenaeus vannamei ataupun udang Windu Penaeus monodon pada sistem budidaya intensif atau dengan padat tebar yang tinggi (Vaname 100 - 200 ekor/m2; Windu >50 ekor/m2), menyebabkan akumulasi bahan-bahan organik di dasar tambak.  Akumulasi ini disebakan dari hasil ekskresi udang, kumpulan  feses udang, sisa-sisa pakan yang tidak termakan, udang dan algae yang mati serta bahan-bahan organik lainnya.  Sehingga penguraian bakteri dekomposer (bakteri heterotrof) di dasar tambak dapat menyebabkan timbulnya gas-gas beracun seperti amonia (NH3), nitrit (NO2) dan Hidrogen sulfida (H2S), dan pada konsentrasi tertentu dapat menyebabkan kematian massal pada udang.  Untuk itu kita harus memberikan probiotik yang mengandung bakteri-bakteri yang menguntungkan seperti Nitrosomonas sp., Nitrobacter sp., Bacillus sp., Pseudomonas sp., Rhodobacter sp., Aerobacter sp., Lactobacillus sp.  dll.  Biasanya sudah ada produk yang dijual di pasaran seperti : Super-NB, Super-PS, Super Vamei, Bio-Solution, Bio-W, Biolacto, Starbio, Aquazim, dll.  Oleh sebab itu untuk memperbanyak dari bakteri dari produk tersebut harus dibuatkan media tumbuh seperti di bawah ini :

Bahan-bahan :

 Formula 1 :
1. Tepung ikan lokal                  :  10 kg
2. Dedak atau bekatul                :    5 kg
3. Molase atau tetes tebu           :    5 L
4. Garam krosok/kristal             : 0,5 kg
5. Ragi roti/ragi tape                  : 100 g
6. PROBIOTIK (Super-NB)      : 1 - 2 L
7. Air tawar steril                      :   100 L

Formula 2 :
1. Tepung ikan                         :     5 kg
2. Dedak atau bekatul              :     4 kg
3. Urea                                     :  0,5 kg
4. Saponin                               :      1 kg
5. Molase atau tetes tebu         :    10 L
6. Ragi Tape                            :  100 butir 
7. Pupuk kascing                     :      1 kg
8. Multi Vitamin                      :    40 g
9. Dolomit                               :   1,5 kg
10. Probiotik (Starbio)            :      1 kg
11. Probiotik (Aquazyme)          :    30 g
12. Probiotik Lactobacillus     :  100 g
13. Air tawar                           :   2000 L (2 Ton)

Formula 3 (Campur Pakan) :
1. Molase                                : 5 L
2. Nanas (diblender)               : 2 buah
3. Pisang ambon (diblender)  : 15 buah
4. Kuning telur                       : 15 butir
5. Vit. B                                  : 7 butir
6. Vit. C                                  : 7 butir
7. Probiotik Lactobacillus sp  : 250 g
8. Air bersih (isi ulang)          : 100 L 

Literatur lain :

1. Kultur Bacillus sp. (Tebar di air)

Bacillus sp. (Aquazyme) 100 g
Molase 2 L
Mineral (Alkaline Mag) 50 g
Kapur kaptan 200 g
ZA 50 g
Air tawar 100 L

Diaerasi selam 24 jam

Biasanya dosis 10 ppm di tambak, berikan 2 hari sekali


2. Kultur Lactobacillus sp. (Tebar di air)

Lactobacillus sp. 1 L
Molase 1 L
Susu skim 100 g
Vit C 10 g
Vit B 10 g
Air tawar 50 L

Diperam 48 jam (tanpa aerasi)

Dosis 10 ppm di tambak, berikan 2 hari sekali

3. Kultur Lactobacillus sp. (Campur pakan)

Lactobacillus sp. 1 L (kg)
Molase 2 L
Mineral (Alkaline Mag) 150 g
Vitamin C 20 g
Enzyme (Belazyme) 0,05% pakan
Herbal (kunyit, temu lawak, jahe) 10 g/kg pakan
Air tawar 50 L

Diperam (tanpa aerasi) selama 48 jam

Dosis 5 L kultur lactobacillus untuk 25 kg pakan (Diperam 48 jam)

Pembuatan jumlah fermentasi probiotik disesuaikan dengan jumlah kebutuhan berdasarkan jumlah tambak dan luas tambak.  Sehingga untuk pembuatan probiotik jumlah yang berbeda dengan formula di atas, jumlah bahan-bahan yang digunakan harus dikonversi sesuai volume fermentasi probiotik bakteri yang dibuat. Misalnya : untuk formula 1, tepung ikan yang digunakan 10 kg/100 L media, sedangkan untuk membuat fermentasi 10 L berarti tepung ikan yang dipakai sebanyak 1 kg/10 L.

Semua bahan-bahan di atas dicampur dan dimasukkan pada drum plastik ukuran 200 L (Formula 1) dan bak beton 3 ton (formula 2), dan diaerasi kuat menggunakan Hi-Blow atau aerator, untuk menciptakan proses fermentasi oleh bakteri secara aerobik.  Biarkan proses fermentasi ini selama 2-3 hari hingga bau harum fermentasi (Bau tape) muncul dan diperkirakan jumlah bakteri mencapai 10 pangkat 8.  Nah saat inilah bakteri probiotik kita siap diberikan ke tambak udang.  Pemberian dilakukan sekali setiap pagi hari, sebanyak 5 - 10 ppm (5-10 ml/ton) atau sekitar 25 - 50 L probiotik per petak tambak (5000 m2 kedalaman 1 m).  Probiotik diberikan terutama setelah umur udang lebih dari 30 hari.

Untuk formula 3, difermentasikan pada kondisi anaerob atau tanpa oksigen di wadah tertutup dan fermentasi ini bisa tahan selama 6 bulan. Setiap hari fermentasi harus di kocok atau diaduk-aduk.  Pemberian formula 3 ke pakan dengan dosis 10 -25 ml fermentasi/kg pakan.  Pada saat pencampuran ke pakan bisa ditambahkan molase 20 ml/kg pakan dan air bersih 100 - 200 ml/kg pakan.  Molase harus dimasak terlebih dahulu.

Pada saat pemberian probiotik harus dibarengi dengan pemberian molase 1,5 ppm atau sebanyak 5-10 L sebagai penyumbang unsur C (carbon) untuk pertumbuhan bakteri probiotik.  Sebelum probiotik diberikan ke tambak, probiotik dicampur dengan dolomitsebanyak 1,5 ppm atau sekitar 1 - 5 kg (formula 1).

Manfaat fermentasi probiotik ini sangat banyak yaitu mengurangi dan menghilangkan gas-gas beracun seperti amonia, nitrit dan hidrogen sulfida, sehingga dapat meningkatkan kualitas air, meningkatkan nafsu makan udang dan pertumbuhan udang, serta meningkatkan ketahanan udang terhadap serangan penyakit, sehingga tingkat kelangsungan hidup udang dapat meningkat.